Makna 2 Baju Adat yang Dipakai Jokowi saat Peringatan HUT ke-79 RI di IKN
Baju adat yang dikenakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi salah satu hal yang paling ditunggu-tunggu dan membuat masyarakat penasaran setiap peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia atau HUT RI 17 Agustus.
Presiden Jokowi selalu menggunakan baju adat yang berbeda-beda dari berbagai daerah di Indonesia.
Berbeda dari HUT RI tahun-tahun sebelumnya, di mana Jokowi biasanya hanya memakai satu jenis pakaian adat saja. Pada HUT ke-79 RI di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Jokowi mengenakan dua macam pakaian adat dari dua provinsi berbeda.
Saat memimpin upacara pengibaran bendera pusaka, Jokowi memakai baju adat yang terinspirasi dari Kesultanan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Sementara saat memimpin pacara penurunan bendera, sang kepala negara menggunakan baju adat Banjar dari Kalimantan Selatan.
Dua baju adat ini memiliki makna yang berbeda. Baju adat saat pengibaran bendera bernama baju adat Kustim. Pakaian adat tersebut memiliki makna dalam sejarah Kesultanan Kutai Kartanegara.
Kesultanan ini dikenal sebagai salah satu kerajaan tertua di Indonesia dan dianggap sebagai cikal bakal Nusantara. Istilah "Kustim" sendiri berasal dari kata "Kustin," yang berarti "kebesaran," menandakan bahwa pakaian ini memiliki kasta tertinggi dalam hierarki kerajaan.
Pada masa Kesultanan Kutai Kartanegara, baju adat Kustim hanya dikenakan oleh Aji Sultan, para pangeran, serta kakak perempuan Aji Sultan dan istri-istri pangeran.
Pakaian ini biasanya dipakai dalam upacara-upacara penting, termasuk Erau, sebuah perayaan besar dan megah yang diselenggarakan oleh Kesultanan Kutai Kartanegara.
Sedangkan pakaian saat penurunan bendera, pakaian adat Jokowi terinspirasi dari Baju Adat Banjar, Baamar Galung Pancar Matahari.
Pakaian adat ini berasal dari Kalimantan Selatan dan biasanya dikenakan pada acara-acara besar seperti perkawinan, acara adat, atau festival budaya.
Namun, kali ini Jokowi memilih pakaian ini untuk menyampaikan pesan mendalam pada momen bersejarah, yang menandai pertama kalinya upacara kenegaraan dilaksanakan di ibu kota baru.
Jokowi tampil dengan pakaian adat lengkap terbuat dari kain beledu atau beludru yang mencerminkan kemewahan. Dari kepala hingga ujung kaki, semua elemen pakaian ini berlapis manik-manik dan dihiasi dengan simbol naga, yang dalam budaya Banjar melambangkan kekuasaan, kebaikan, dan keberuntungan.
Ibu Negara, Iriana Jokowi tak kalah anggun dengan balutan pakaian adat Nusantara yang merupakan kolaborasi dari berbagai pakaian tradisional daerah di Indonesia.
Dengan Mengenakan pakaian dengan warna senada, Iriana menampilkan perpaduan yang serasi, menambah kesan keanggunan dan harmoni pada penampilannya.
Jokowi menyampaikan baju adat tersebut disiapkan oleh pihak Sekretariat Negara. Jokowi hanya tinggal mengenakan saat upacara HUT RI di IKN.
"Ya karena sudah disiapkan dari Setneg saya tinggal makai," ucap Jokowi kepada wartawan di Istana Negara IKN, Sabtu 17 Agustus 2024.
Prabowo Duduk di Samping Kanan Jokowi di Panggung Kehormatan Saat Upacara HUT ke-79 RI di IKN
Sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto duduk di sebelah kanan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di barisan depan di Panggung Kehormatan saat upacara HUT ke-79 RI yang diselenggarakan di halaman Istana Negara Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Sabtu 17 Agustus 2024.
Sementara sebelah kiri Jokowi adalah Ibu Negara Iriana. Prabowo mengenakan baju adat Betawi berwarna hitam, sementara Jokowi dan Iriana menggunakan pakaian adat Kutai saat upacara.
Tahun ini, tema HUT RI adalah "Nusantara Baru lndonesia Maju" yang menunjukkan momentum transisi Indonesia yakni dalam menyongsong ibu kota baru Nusantara, dan transisi pemerintahan.
Sejumlah pejabat tinggi negara yang turut hadir di IKN di antaranya Ketua MPR Bambang Susatyo, Ketua DPR Puan Maharani, para menteri kabinet seperti Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Juga Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
Komentar
Posting Komentar